IKN News, Kutai Barat – Bupati Kutai Barat, FX. Yapan, terus membuktikan komitmennya dalam mengangkat kesejahteraan masyarakat dengan menghubungkan daerah-daerah yang selama ini terisolasi. Salah satunya kecamatan Muara Pahu dan Penyinggahan melalui pembangunan jalan poros yang kokoh.
Jalan yang dulu hanya bisa diimpikan, kini terbentang sejauh lebih dari 70 kilometer, melintasi Kecamatan Siluq Ngurai sampai Penyinggahan, dan telah diaspal serta diperkuat dengan beton rigid. Kehadiran akses ini disambut bahagia oleh warga setempat.
“Syukur, jalan kami sudah bagus. Kita mau jualan, anak sekolah juga sudah sangat mudah,” ucap Darmawati, warga kampung Gunung Bayan, kecamatan Muara Pahu, Kamis (24/10/2024).
Adit warga lainnya juga merasakan dampak nyata dari jalan baru ini. Sebab selama ini masyarakat setempat yang akan bepergian ke ibu kota kabupaten menggunakan jalan tambang dengan risiko tinggi.
“Dulu kalau hujan kami lewat jalan tambang tapi sekarang sudah lancar,” katanya.
Kepala Kampung Teluk Tempudau, M. Sarifuddin, dan Kepala Kampung Sebelang, Edi Sopian Hadi, tak bisa menahan rasa syukur atas kemajuan ini. Menurut mereka, jalan ini memberi peluang ekonomi baru.
Produk lokal seperti ikan dan hasil tani kini bisa dengan mudah dipasarkan ke kota, bahkan pembeli dari luar kerap datang langsung ke kampung mereka.
“Sekarang kampung kami tidak terisolir lagi. Ekonomi membaik, para pekerja dan pedagang juga bisa langsung pulang-pergi. Kami sangat bersyukur,” ungkap Edi Sopian dengan penuh antusias.
Sejak 2016, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kutai Barat membangun 40,17 kilometer jalan di Muara Pahu, dilengkapi enam culvert box dan empat jembatan kayu.
“Tahun ini ada empat jembatan yang selesai dibangun. Akhir tahun, jalur Gunung Bayan – Muara Pahu bisa digunakan dengan kondisi yang yang mantap,” terang Asphar dari Dinas PUPR.
“Khusus untuk jalan di Muara Pahu ini ada 30 lebih paket pekerjaan dengan total 41 kilometer, itu juga tuntas akhir tahun ini,” lanjut Asphar.
Bupati FX. Yapan menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di daerah terpencil merupakan prioritas utama. Komitmen ini telah membawa hasil nyata dengan sekitar 70 persen jalan kabupaten yang kini dalam kondisi baik, termasuk akses di Muara Pahu dan Penyinggahan.
“Dari 1.500 kilometer lebih jalan kabupaten, hampir 1100 kilometer itu sudah berstatus baik. Dan di zaman saya hampir 800 kilometer yang dibangun,” ujar Yapan usai menghadiri acara pengukuhan BPK se-kecamatan Muara Pahu di kampung Sebelang.
Menurutnya, jalan yang mantap menjadi fondasi untuk menurunkan biaya ekonomi, menarik investasi, dan membuka peluang pertumbuhan bagi masyarakat Kutai Barat.
“Kalau infrastruktur dasar ini sudah clear, maka ekonomi kerakyatan pasti jalan. Kita bisa mengembangkan wisata di tempat masing-masing. Begitu jalan ini baik maka listrik pasti masuk, PDAM masuk, program lain juga pasti mengikuti,” tukas mantan ketua DPRD Kubar ini.
Keberhasilan ini bukan sekadar angka, tetapi bukti nyata keberpihakan Pemkab Kutai Barat pada rakyatnya. Bupati Yapan pun berharap masyarakat bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas yang telah dihadirkan serta menjadikannya sebagai aset bersama untuk masa depan yang lebih baik.
(Adv-Diskominfo-KBR/Andrew)