Akhiri Isolasi, Yapan Resmikan Jembatan Kemakmuran Lakan Bilem – Intu Lingau

Bupati Kutai Barat FX.Yapan didampingi sejumlah pejabat meresmikan jembatan Sei namuk di kampung Lakan Bilem kecamatan Nyuatan kabupaten Kutai Barat, Rabu (16/10/2024). Foto: IKN News/Andrew.

IKN News Kutai Barat – Bupati Kutai Barat FX. Yapan kembali menorehkan sejarah penting bagi masyarakat pedalaman dengan meresmikan Jembatan Sei Namuk di Kampung Lakan Bilem, Kecamatan Nyuatan, Rabu (16/10/2024) sore.

Didampingi Sekretaris Daerah Ayonius dan sejumlah pejabat, Yapan menyampaikan kebanggaannya atas selesainya proyek pembangunan infrastruktur yang telah lama dinantikan.

“Hari ini kita resmikan jembatan terakhir yang dibangun pada 2023,” ujar Yapan dengan penuh optimisme.

Bacaan Lainnya

Peresmian ini menjadi penutup dari pembangunan jembatan kelima di kawasan tersebut sejak 2016, melengkapi akses jalan poros dari Lakan Bilem hingga Intu Lingau yang kini telah mulus.

“Semua jalan poros dari Lakan Bilem ke Intu Lingau sudah selesai. Selanjutnya, kami sudah merencanakan pembangunan jalan lintas dari Lingau ke Sembuan, karena rute itu lebih dekat dengan ibu kota,” lanjutnya.

Namun, bagi Yapan, keberhasilan ini bukan hanya soal membangun jalan dan jembatan. Infrastruktur yang terhubung ini memberikan harapan baru bagi warga yang sebelumnya terisolasi, terutama di daerah Intu Lingau yang terkenal sebagai penghasil durian dan buah-buahan unggulan, serta pintu gerbang menuju Kalimantan Tengah.

“Intu Lingau ini tanah yang subur, dan menjadi pintu gerbang. Tapi memang pembangunan jalan ini dilakukan bertahap karena keterbatasan anggaran, akhirnya selesai tahun 2023. Ini bukan hanya soal jalan, tapi soal membuka peluang ekonomi,” jelasnya.

Pembangunan ini membawa perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat. Bahkan menurut Yapan, kini warga bisa merasakan dampak positif seperti penurunan biaya perjalanan dan kemudahan menjual hasil pertanian ke kota.

“Dulu, banyak hasil panen yang busuk di tengah jalan karena perjalanan yang sulit, terutama saat musim hujan. Sekarang, pembeli datang langsung ke Lingau, ratusan mobil datang saat musim durian. Perputaran uangnya juga luar biasa,” tutur mantan Ketua DPRD Kubar ini.

Yapan juga menegaskan, pembangunan dari pinggiran merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sebelum jalan ini dibangun, warga di daerah pinggiran sangat kesulitan. Dengan pemetaan kebutuhan, kami prioritaskan yang paling penting. Akhirnya infrastruktur jalan selesai selama masa jabatan saya. Tanpa akses, program sehebat apa pun tidak akan berguna,” tegasnya.

Ia menambahkan, ketika jalan diperbaiki, program-program lain seperti listrik dan air bersih otomatis mengikuti. “Sekarang, listrik 24 jam, air bersih tersedia. Ini bukti bahwa ketika jalan bagus, kehidupan akan lebih baik karena program lain pasti akan mengikuti,” ujar Yapan, yang masa jabatannya akan berakhir pada awal tahun depan.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUR Kutai Barat, Yohanes Sau, menambahkan bahwa selain jalan dan jembatan, Pemkab Kubar juga membangun 15 gorong-gorong atau box culvert untuk memperlancar akses.

“Total panjang jalan yang diresmikan hari ini mencapai 39 km, terdiri dari 36 km jalan poros ke Intu Lingau dan 3,2 km jalan dalam Kampung Merang ke Intu Lingau,” jelas Sau.

Dia menyebut dengan tambahan jalan yang baru diresmikan, maka total panjang jalan yang dibangun di era Yakan telah mencapai lebih dari 700 kilometer, disertai 1.200 meter jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Kutai Barat.

Pembangunan ini tidak hanya membuka konektivitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan kemakmuran bagi masyarakat pedalaman, menjadi bukti nyata bahwa pemerintahan Yapan telah mengubah wajah daerah yang dulu terisolasi menjadi lebih maju dan sejahtera.

(Adv/Kominfo Kubar).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *