Jalan Mantap di Kubar Capai 70 Persen, Bupati Yapan: Ini Legasi

Jalan dari kampung Besiq kecamatan Damai menuju Kecamatan Barong Tongkok, kabupaten Kutai Barat sudah dirigit beton dengan kondisi mantap. Foto: IKNNews.co.id (30/9/2024).

IKN News, Kutai Barat – Di bawah teriknya mentari, Johanes (62) berdiri di depan rumahnya di Kampung Besiq, Kecamatan Damai, kabupaten Kutai Barat. Matanya menerawang jauh, menatap jalan mulus yang membentang sejauh mata memandang.

“Dulu, kami harus jalan kaki berhari-hari untuk ke Barong (ibu kota kabupaten Kutai Barat). Kalau pakai perahu bisa tiga hari, tapi sekarang, hanya butuh satu jam lebih naik motor sudah sampai kota,” kenang Johanes usai menjadi saksi sejarah peresmian listrik 24 jam di kampung halamannya, Senin (30/9/2024).

Ya, kampung Besiq yang menjadi kampung kelahiran bupati FX.Yapan, orang nomor satu di Kutai Barat ini jadi salah satu kampung yang terbilang pedalaman. Hampir 100 kilo meter jalan yang ditempuh dari ibu kota kabupaten ke desa yang berbatasan dengan kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah tersebut.

Bacaan Lainnya

Jalan berlumpur yang menjadi teman setia warga Besiq dan ribuan penduduk di 9 desa di jalur Besiq-Barong Tongkok kini tinggal kenangan. Pasalnya saat ini setiap jengkal tanah sudah mulus bertabur rigit beton.
Mobil-mobil berkapasitas puluhan ton nampak lalu Lalang sepanjang jalan.

Pemandangan ini mungkin biasa di kota-kota besar, namun di pedalaman Kutai Barat, ini adalah bukti nyata dari sebuah revolusi pembangunan yang sedang berlangsung.

Kepala kampung Intu Lingau, kecamatan Nyuatan, Abet Nego yang turut hadir dalam acara peresmian listrik di kampung Besiq juga turut merasakan dampak pembangunan infrastruktur oleh pemerintah daerah. Kampung Intu Lingau kondisinya mirip kampung Besiq.

Berada di perbatasan dengan provinsi Kalteng dengan kondisi jalan yang hancur-hancuran selama puluhan tahun. Namun kini jalan Intu Lingau ke ibu kota kabupaten hanya ditempuh sekitar satu setengah jam.

“Dulu berhari-hari kalau ke kota, sekarang satu jam lebih saja sudah sampai. Bahkan dari Intu Linga uke Besiq hanya sekitar 3 jam,” ungkapnya.

Keterangan: FX. Yapan, Bupati Kutai Barat saat diwawancarai di Kampung Besiq, Kecamatan Damai. Foto: IKN News. Senin (30/9/2024).

Perubahan drastis ini adalah hasil dari visi pembangunan yang diusung oleh Bupati FX. Yapan dan Wakil Bupati Edyanto Arkan selama dua periode kepemimpinan mereka. Fokus utama membuka akses ke seluruh pelosok Kutai Barat jadi prioritas karena menurut Yapan, Infrastruktur yang kokoh adalah fondasi bagi masa depan yang cerah, membuka pintu bagi pendidikan, kesehatan,dan kesejahteraan yang lebih baik.

“Kami sadar, tanpa akses yang baik, program sebrilian apapun tak akan bisa berjalan. Maka oleh sebab itu, selama dua periode ini kami bersaha seluruh kampung yang ada di Kutai Barat dan kecamatan semua akses sudah lancar,” ujar Yapan.
Namun, mewujudkan infrastruktur yang baik bukanlah perkara mudah. Kutai Barat, dengan luas wilayah hampir setara dengan Provinsi Jawa Timur, memiliki tantangan geografis yang luar biasa. Daerah rawa, perbukitan dan Sungai menjadi tantangan tersendiri.

Meski demikian, Pemkab Kubar pantang menyerah. Dengan inovasi teknik konstruksi dan semangat gotong royong masyarakat, satu demi satu tantangan berhasil diatasi.
Hasilnya lebih dari sekadar angka statistik. 70% jalan mantap di Kubar kini telah mengubah wajah kehidupan masyarakat secara fundamental.

“Dulu saya mau sekolah harus naik perahu ke Jengan Danum, bar uke Barong untuk sekolah. Bisa tiga hari di jalan. Sekarang bisa pulang-pergi setiap hari. Akes pendidikan jadi lebih terjangkau. Begitu juga ke fasilitas Kesehatan sudah sangat mudah,” Kenang Yapan mengenai masa-masa sulit puluhan tahun silam.

Tidak hanya pendidikan, sektor ekonomi pun ikut terangkat. Petani dan pengrajin lokal kini lebih mudah memasarkan produk mereka ke kota. Ekowisata mulai tumbuh, membuka lapangan kerja baru bagi pemuda-pemudi desa.

“Jadi utang kami dua pak wakil sudah lunas, ya kami dua meninggalkan legasinya. Jadi ketika kami dua nanti berhenti, waktu kalian lihat jalan yang sudah dibeton pasti kalian ingat kami dua,” tuturnya.

Yang lebih mengesankan, pembangunan ini tidak terpusat pada satu area saja. Dari 190 kampung dan 4 kelurahan di 16 kecamatan, hampir seluruhnya telah terhubung dengan jalan mantap. Kecamatan-kecamatan seperti Barong Tongkok, Melak, Damai, dan lainnya bahkan telah mencapai konektivitas hampir 100%.

“Kalau kita lihat, kecamatan Damai ini sudah habis dirijit semua. Walaupun masih ada sisa, tidak banyak. Terus kecamatan Nyuatan juga tinggal kampung Sentalar sisa sedikit. Kecamatan Muara Lawa tinggal beberapa kampung seperti Muara Begai,” jelasnya.

“Kemudian kecamatan Siluq Ngurai, kalau di daerah bawah itu sudah mantap, tinggal daerah atas saja seperti Lendian dan Kendesiq. Kalau Jempang dari Tanjung Isuy tahun 2025 ini sudah habis. Kampung -kampung sudah mantap, jalannya,” tambah Yapan.

Bupati dua periode ini melanjutkan untuk kecamatan Bongan, tinggal menyisahkan beberapa kampung di daerah pegunungan seperti Lemper, Deraya, Gerunggung dan Tanjung Soke.
Sementara untuk kecamatan Penyinggahan dan Muara Pahu mayoritas sudah terkoneksi jalan mantap.

Kepala bidang Bina Marga dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kubar, Yohanis Sau mengatakan, jalan daerah yang belum mantap tinggal di beberapa kampung pada dua kecamatan. Yakni SAiluq Ngurai dan Bentian Besar.

“Tinggal daerah Bentian Besar dan Silunq Ngurai saja. Di Siluq Ngurai itu terkendala adanya jalan perusahaan yang link dengan jalan daerah. Seperti Simpang Manis – Muara Ponaq – Rikong dan Lendian itu beririsan dengan jalan Perusahaan yang berstatus HGU,” terang Sau.

Meski begitu Pemkab Kubar menargetkan tahun depan masuk dalam program prioritas kabupaten sehingga daerah-daerah tersebut bisa ditingkatkan.

Diketahui pada akhir 2023 lalu tercatat jalan kabupaten dalam kondisi mantap sebesar 59% dari total panjang jalan 1523 KM. Penanganan jalan untuk ruas yang menjadi kewenangan Kabupaten sepanjang 580 KM.

Ruas jalan ke kawasan pemukiman, jalan kampung dan jalan poros antar kecamatan yang sudah terbangun sepanjang 389 KM. Sedangkan agregat batu pasir dan timbunan sepanjang 196 KM.

(Andrew: Adv – Diskominfo/Kbr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar