Pemkab Kutai Barat Berhasil Turunkan Jumlah Penduduk Miskin

Bupati Kutai Barat, FX. Yapan menegaskan presentase kemiskinan berhasil diturunkan dari 10,2% pada 2022 menjadi 9,72% pada 2023, setara dengan penurunan dari 15,38 ribu jiwa menjadi 14,69 ribu jiwa. Selasa (5/11/24). Foto: IKN News/Andrew.

IKN News, Kutai Barat – Dalam perayaan HUT ke-25 Kabupaten Kutai Barat pada Selasa (5/11/2024), pemerintah daerah dengan bangga menampilkan berbagai capaian pembangunan yang telah diraih. Termasuk penurunan angka kemiskinan yang signifikan.

Presentase kemiskinan berhasil diturunkan dari 10,2% pada 2022 menjadi 9,72% pada 2023, setara dengan penurunan dari 15,38 ribu jiwa menjadi 14,69 ribu jiwa.

Berita lainnya:

Berkat ADK-DD, 59 Kampung di Kutai Barat Kini Berstatus Desa Mandiri

Bupati Kutai Barat, FX. Yapan, menegaskan bahwa pencapaian ini sejalan dengan Visi Kutai Barat yang mengedepankan keadilan dan pemerataan pembangunan di segala bidang. Dengan fokus utama yakni peningkatan ekonomi, pengembangan sumber daya manusia, layanan kesehatan yang lebih baik, tata kelola pemerintahan yang efektif, serta pembangunan infrastruktur dasar dan penopang ekonomi rakyat.

“Penurunan angka kemiskinan ini merupakan buah dari kerja keras kita serta hasil dari program-program pemerintah yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat,” ujar Bupati Yapan dalam pidato yang dibacakan Asisten I Setda Kutai Barat di rapat paripurna istimewa DPRD Kubar.

Baca juga:

Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik di Kutai Barat Terus Meningkat

Tak hanya itu, Pemkab Kubar menargetkan untuk menghapus kemiskinan ekstrem pada 2024.

“Kami berkomitmen mencapai 0% kemiskinan ekstrem di Kutai Barat,” imbuhnya.

Pencapaian ini juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang meningkat pasca-pandemi. Di mana pada 2023, pertumbuhan ekonomi Kutai Barat tercatat sebesar 5,82%, naik dari 4,78% di tahun sebelumnya. Kemudian hampir semua sektor usaha menunjukkan pertumbuhan positif, dengan konstruksi, transportasi, pergudangan, serta informasi dan komunikasi menjadi sektor-sektor dengan pertumbuhan tertinggi.

Baca juga:

DLH Balikpapan Kerja Ekstra Atasi Lonjakan Sampah Dampak IKN, Gunakan Teknologi dan Kolaborasi Bank Sampah

Di sisi lain, pemerintah terus mendorong peningkatan angka partisipasi sekolah, layanan kesehatan, dan akses infrastruktur dasar yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup warga. Hal ini tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat, dari 70,69% pada 2018 menjadi 73,72% pada 2023.

Keberhasilan ini adalah bukti nyata dari kerja keras pemerintah dan seluruh masyarakat Kutai Barat.

(Adv-Diskominfo-KBR/Andrew)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar