Kampung Empas Siap Wujudkan Kemandirian Pangan dengan Percetakan Sawah Baru

Kampung Empas, kecamatan Melak kabupaten Kutai Barat memiliki rencana besar untuk menjadi salah satu daerah penyedia pangan, khususnya beras. (Foto: IKN News/Andrew)

IKN News, Kutai Barat – Kampung Empas, kecamatan Melak kabupaten Kutai Barat memiliki rencana besar untuk menjadi salah satu daerah penyedia pangan, khususnya beras. Pasalnya masih banyak lahan yang belum digarap dengan maksimal.

Kepala Kampung Empas, Jainuddin mengatakan, daerahnya memiliki ratusan hektar lahan yang berpotensi dijadikan sawah untuk mendukung swasembada pangan di Kutai Barat.
“Jika lahan ini dikelola dengan baik, Kampung Empas berpotensi besar menjadi penyedia sumber daya pangan di Kutai Barat,” ungkap Jainuddin saat memberikan sambutan mewakili petinggi se-kecamatan Melak pada acara pengukuhan BPK di Kantor Camat Melak, Jalan Gajah Mada, Rabu (6/11/2024).

Dia menyebut, saat ini Kampung Empas baru memiliki sawah seluas lima hektar yang dikelola oleh 50 warga. Melihat tingginya minat warga dalam bertani, Jainuddin berharap agar lebih banyak lahan sawah dapat dibuka di masa mendatang.

“Harapan kami adalah agar permintaan ini dapat ditindaklanjuti. Kami butuh survei terkait lahan rawa yang potensial, dengan harapan dukungan dari APBN, karena APBD kita terbatas,” ujarnya penuh harap.

Meski begitu dia tetap mengapresiasi berbagai bantuan dan pembangunan infrastruktur yang telah dibangun pemerintah kabupaten dalam delapan tahun terakhir.

“Anggaran yang diberikan, baik dari APBD Murni maupun APBD Perubahan, sudah membawa banyak perubahan bagi Kampung Empas. Kami sangat berterima kasih kepada bapak bupati dan wakil bupati yang telah memperhatikan kampung kami,” ujar Jainuddin.

Menurutnya di Kampung Empas, pendanaan dari APBD tahun 2024 telah mencakup proyek pengecoran jalan di empat titik dan rehabilitasi jembatan tani sepanjang 187 meter.

(adv-diskominfo-kubar).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *