Polemik Sabotase UKP Pemalang: Kuntoyo Minta Maaf dan Klarifikasi

Pemalang – Polemik terkait tuduhan sabotase terhadap Kepala Unit Kebersihan dan Persampahan (UKP) Pemalang, Kuntoyo, mencuat setelah operasional armada pengangkut sampah terhenti, menimbulkan keresahan di masyarakat.

Dalam klarifikasinya, Kuntoyo menegaskan tidak berniat melakukan sabotase dan meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi.

“Saya telah berusaha mencari pinjaman dan dana talangan dari berbagai pihak, namun kebutuhan Biaya Operasional Pengangkutan (BOP) sampah sangat besar,” ujar Kuntoyo kepada wartawan pada Jumat (28/6/2024) di kantor Unit Kebersihan dan Persampahan, DLH Kabupaten Pemalang.

Bacaan Lainnya

Kuntoyo menjelaskan bahwa keterlambatan pencairan dana dari pemerintah daerah memaksanya mencari dana talangan.

“Saya sudah melaporkan intensif kepada kepala dinas, namun upaya itu belum terealisasi dan malah dianggap sebagai sabotase,” tambahnya.

Menurut Kuntoyo, ia telah kooperatif mengajukan laporan terkait penganggaran SPJ kepada Subag Binaprogram di Kantor DLH, namun selalu mengalami kesulitan dalam pencairan dana operasional rutin, termasuk BBM.

“BOP itu menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya Kepala UKP. Namun, saya malah dituduh sabotase,” lanjutnya.

Kuntoyo juga menekankan bahwa tuduhan sabotase tidak berdasar, karena ia selalu berpegang pada aturan dan sumpah jabatan.

“Tidak mungkin saya melakukan hal yang konyol apalagi melanggar aturan. Mungkin kata sabotase muncul karena polemik di masyarakat, tetapi ini menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup, bukan hanya UKP,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa meskipun anggaran ada, pencairannya sangat sulit.

“Kami benar-benar tertatih-tatih mencari dana untuk operasional. Ini masalah internal, namun kenapa saya yang menjadi kambing hitam?” keluhnya.

Pada 13 Juni, Kuntoyo mencoba menghubungi Kepala Dinas melalui WhatsApp untuk menanyakan pencairan anggaran, namun tidak mendapat respons.

Namun Pada 14 Juni, ia menghubungi kembali Subbagian Pembinaan Program, karena pesan sebelumnya tidak ditanggapi.

Kuntoyo juga menjelaskan bahwa pencairan anggaran BOP akan berlangsung dari 15 hingga 19 Juni, sebelum libur Idul Adha.

“Pada hari Jumat, saya kehabisan biaya operasional dan harus meliburkan armada pengangkut sampah,” jelasnya.

Mengambil kunci armada sebagai bentuk pengamanan adalah tanggung jawab sebagai pimpinan, mengingat pengumuman diliburkannya armada di hari raya.

Kuntoyo kecewa dengan pernyataan Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang menuduhnya menyabotase pengangkutan sampah.

“Seharusnya kepala dinas lebih bijak dalam menyikapi masalah internal ini, bukan malah menyampaikan ke publik,” tegasnya.

Tuduhan sabotase ini menarik perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan mengenai koordinasi dan komunikasi antar instansi dalam menangani masalah operasional pengangkutan sampah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *