Sekolaq Darat Kini Bebas Kemiskinan Ekstrem

Bupati Kubar FX.Yapan foto bersama dengan para penerima bantuan di kecamatan Sekolaq Darat, Jumat (15/11/2024). Foto: IKN News/Andrew

IKN News, Kutai Barat – Kecamatan Sekolaq Darat mencatatkan keberhasilannya dengan keluar dari status lokus kemiskinan ekstrem dan stunting di Kabupaten Kutai Barat. Camat Sekolaq Darat, Suwila Erpina, mengungkapkan pencapaian ini saat mengukuhkan 40 anggota Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) di Gedung Olahraga Kampung Sekolaq Joleq, Jumat (15/11/2024).

“Untuk data kemiskinan ektrem tahun 2024 telah kami verifikasi dan kami laporkan bahwa kecamatan Sekolaq Darat tidak terdapat warga yang berstatus miskin ekstrem,” ujar Erpina dalam sambutannya di hadapan bupati Kubar, FX.Yapan.

Erpina menjelaskan, dengan 10.716 penduduk yang tersebar di delapan kampung, Sekolaq Darat berhasil membangun perekonomian yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat. Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2024, enam kampung kini berstatus mandiri, sementara dua kampung lainnya naik ke status desa maju.

“Tidak ada lagi warga Sekolaq Darat yang masuk kategori miskin ekstrem. Hal ini terwujud berkat program ketahanan pangan dan program-program lain yang diimplementasikan di seluruh kampung,” ungkap Suwila.

Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir pemerintah kabupaten Kubar menggelontorkan banyak program dan anggaran sehingga berdampak positif terhadap perekonomian warga.

Beberapa program ketahanan pangan yang telah berjalan meliputi pembelian pupuk, pakan ternak, hingga bibit ikan untuk mendukung agrikultur. Lalu ada program percetakan sawah baru dan pembukaan lahan pertanian.

“Masyarakat kami juga mendapat bantuan ternak sapi, babi, hingga bibit ayam yang didukung fasilitas seperti kandang dan mesin pencacah rumput, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya kemiskinan ekstrem, angka prevalensi stunting di Sekolaq Darat juga berhasil turun signifikan dari 13,47% pada 2023 menjadi 9,53% di 2024, lebih baik dibandingkan standar nasional sebesar 14%.

“Meski ada kampung yang masih memiliki persentase stunting di atas rata-rata nasional, kami terus bekerja keras untuk menurunkan angka ini,” kata Suwila.

Dia menjelaskan, berbagai langkah strategis dilakukan untuk mengatasi stunting, di antaranya, pemantauan rutin di posyandu, pemberian makanan tambahan lokal (PMT), pemeriksaan ibu hamil dan pemberian tablet tambah darah serta edukasi calon pengantin dan remaja.

Dalam kesempatan itu, Camat Sekolaq Darat menyampaikan apresiasi kepada Bupati Kutai Barat atas dukungan penuh dalam program pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari bimbingan Bapak Bupati. Kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera,” tutup Suwila.

(Adv-Diskominfo/Kubar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *