IKN News, Kutai Barat – Pemerintah kabupaten Kutai Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) memastikan stok pangan strategis, seperti beras, bawang, minyak goreng dan gula aman sampai akhir tahun. Kepala DKP Kubar, Rion mengatakan, saat ini ada 41 ton beras yang disediakan pemerintah, untuk membantu 1655 keluarga yang berada di daerah rentan dan rawan pangan.
”Jadi 41 ton dibagi untuk 40 kampung yang masuk kategori rawan pangan kategori satu, dua dan tiga. Paling banyak di Bongan, Long Iram dan Mook Manar Bulatn,” kata Rion usai memimpin rapat koordinasi dengan seluruh jajaran DKP Kubar di Taman Budaya Sendawar, Jumat (8/11/2024).
Berita terkait:
DKP Kutai Barat Pastikan Stok Pangan Aman Hadapi Natal dan Tahun Baru
DKP Kubar juga telah mengadakan kerja sama dengan Bulog Samarinda untuk menyediakan beras 10 ton setiap minggu yang dijual melalui food center dalam rangka penyeimbang harga.
“Yang di food center ini sudah bisa dibeli masyarakat mulai minggu depan,” bebernya.
Selain itu Rion menyebut, DKP juga melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga dengan jumlah total 106 ton beras yang disalurkan di 16 kecamatan. Termasuk minyak goreng, telur dan bawang yang dijual dengan harga di bawah harga pasar sampai Desember mendatang.
“Untuk GPM kami akan laksanakan sebanyak 32 kali, sisa 11 kecamatan yang akan laksanakan sampai Desember. Jadi masyarakat tidak usah kuatir, pemerintah menjamin stok pangan aman sampai akhir tahun,” ujar Rion.
Bacaan lainnya:
Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik di Kutai Barat Terus Meningkat
Tahun 2024 Pemkab Kubar Bangun 122 KM Jalan, Konektivitas Makin Lancar
Pihaknya juga bekerja sama dengan distributor dan dinas perhubungan untuk memastikan distribusi pangan dari Balikpapan dan Samarinda aman sampai Kutai Barat.
“Untuk distribusi juga sudah koordinasikan dengan Dinas Perhubungan supaya ikut mengawal supaya tidak macet di jalan,” tambah Rion.
Baca juga,:
Selain memastikan stok bahan pokok, DKP Kubar juga terus menggalang kampanye kenyang tidak harus nasi dengan memanfaatkan pangan lokal.
Berbagai upaya ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kutai Barat.
Adv-Diskominfo-Kbr/Andrew