IKN News, Kutai Barat – Bupati Kutai Barat, FX. Yapan, menegaskan bahwa Kutai Barat memiliki potensi untuk menjadi lumbung pangan dan penyuplai untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. karena itu ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama para petani, untuk memanfaatkan potensi tersebut.
“Dengan adanya IKN, ini adalah peluang bagi kita. Saya ingin kita seperti Provinsi lampung yang bisa menyuplai kebutuhan di ibu kota negara Jakarta sampai 65%. Kalau kita menyiapkan dengan baik, kita bisa seperti Lampung,” kata Yapan pada peringatan Hari Pangan Sedunia di Alun-alun Itho Sendawar, Sabtu (19/10/2024).
Yapan menjelaskan, pemerintah Kutai Barat telah menetapkan tiga zona pengembangan pertanian berkelanjutan sesuai dengan potensi daerah. Zona Timur seperti Bongan akan difokuskan pada pertanian padi, sedangkan Jempang, Siluq Ngurai, Muara Pahu, dan Penyinggahan akan dikembangkan di bidang kerajinan dan perikanan. Zona tengah, dari Barong Tongkok hingga Nyuatan, akan menjadi sentra buah-buahan dan sayuran.
“Daerah kita ini sangat luas yang bisa kita kembangkan. Kita sudah petakan sesuai zona dan potensi. Misalnya di dataran rendah bisa jadi sentra perikanan, di daerah tengah dari Nyuatan kita jadikan sentra buah-buahan, durian dan sayuran,” katanya.
Menurut Yapan, perpindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur pasti akan diikuti mobilisasi pegawai yang diperkirakan mencapai tiga juta orang.
“Oleh karena itu kita di Kutai Barat harus mengambil peluang ini supaya bisa menjadi penyedia pangan di IKN,” ajak Yapan.
Dia mengaku terus mendorong para petani untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk menanam berbagai jenis komoditi pangan. Di samping itu Yapan mengapresiasi peran penting petani sebagai tulang punggung ketahanan pangan daerah. Ia juga mendorong generasi muda untuk bangga menjadi petani, dan menegaskan bahwa pekerjaan tani adalah pekerjaan mulia.
Dalam sambutannya, Yapan mengisahkan seorang pemuda dari kampungnya yang dianggap remeh saat memilih berkarir sebagai petani setelah kuliah. Namun, keberhasilannya dalam bertani sayuran membuktikan bahwa profesi ini mampu memberikan pendapatan besar.
“Ini contoh bahwa menjadi petani juga bisa menghasilkan pendapatan besar. Makanya kita perlu sosialisasi supaya generasi muda kita sadar betapa pentingnya pangan, dan menjadi petani itu bukan pekerjaan hina tapi pekerjaan mulian dan bisa menghasilakn” terang Yapan.
Bupati Yapan juga meminta Dinas Terkait untuk memberikan dukungan dari hulu ke hilir, tidak hanya dalam aspek produksi tetapi juga pemasaran.
“Dari sisi produksi, kita perlu memberikan bantuan dan pendampingan, dan di sisi pemasaran, kita juga harus membantu supaya petani tidak dirugikan,” tegasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutai Barat, Rion menambahkan, beberapa komoditi pangan di Kutai Barat memang masih didatangkan dari luar daerah, khususnya beras dan bawang. Sementara untuk jenis sayur-sayuran sudah bisa diproduksi sendiri. Hanya jenis sayuran tertentu, seperti wortel dan kentang yang dipasok dari luar daerah.
Untuk itu Rion menyambut positif ajakan bupati Kubar untuk selalu memberdayakan petani agar semakin mandiri dan berdaya saing. Bahkan bisa diproduksi untuk kebutuhan di IKN.
“Ketahanan pangan ini juga harus dimulai dari keluarga dan lingkungan terkecil. Kita juga terus mendorong para petani mamanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian. Mereka bisa menanam berbagai jenis pangan yang mudah, seperti sayuran atau buah-buahan,” pungkasnya.
(ADV/Kominfo-KBR/Andrew)
1 Komentar