Kutai Barat – Bupati Kabupaten Kutai Barat (Kubar), FX Yapan, menghadiri langsung acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-174 Kampung Geleo Asa, Kecamatan Barong Tongkok, pada Kamis (26/9/2024). Acara ini disambut hangat oleh masyarakat setempat yang menunjukkan kuatnya semangat gotong royong atau “sempekat.”
Setelah acara, Bupati FX Yapan menyampaikan bahwa perayaan ini menjadi momentum penting untuk merenungkan pencapaian dan pembangunan yang telah dilakukan di Kampung Geleo Asa selama lebih dari satu abad. Ia juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kampung, para pemuda, dan seluruh masyarakat atas kontribusi besar mereka dalam menjaga tradisi gotong royong.
“Acara ini menunjukkan betapa luar biasanya semangat sempekat orang Geleo Asa. Dengan biaya yang tidak sedikit, acara besar seperti ini bisa terlaksana berkat kebersamaan mereka. Kita harus salut, karena dari dulu hingga sekarang, kekuatan sempekat Geleo Asa masih sangat kuat,” ujar Bupati Yapan.
Bupati FX Yapan Minta Acara Ditunda Demi Kehadirannya
Menariknya, Bupati Yapan meminta kepada Pemerintah Kampung dan warga agar menunda acara puncak yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 25 September. Hal ini dilakukan agar ia dapat hadir langsung dan merayakan bersama masyarakat.
“Selain karena saya melihat semangat sempekat yang luar biasa, di sini juga keluarga saya. Keluarga dari istri saya berasal dari Geleo Asa, jadi ini juga menjadi momen istimewa bagi saya,” tambahnya.
Kutai Barat Siap Menyongsong Ibu Kota Nusantara
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Yapan juga berpesan kepada masyarakat Kampung Geleo Asa dan seluruh warga Kutai Barat untuk mempersiapkan diri menyambut pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Mengingat Kutai Barat sebagai mitra IKN, dampak ekonomi dan pembangunan diprediksi akan sangat terasa di wilayah ini.
“Kita harus berbuat agar tidak menjadi penonton di tanah sendiri. Karena kita adalah mitra IKN, maka sudah seharusnya kita mempersiapkan diri sebaik mungkin,” tutup FX Yapan.
Acara HUT Kampung Geleo Asa ini menjadi bukti kekuatan gotong royong masyarakat setempat yang terus dijaga dari generasi ke generasi.
Jok/rek