IKN News, Kutai Barat: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat (Disdikbud Kubar) memberi terobosan untuk membawa perubahan dunia pendidikan di daerah pedalaman. Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan, Disdikbud Kubar memberikan bantuan 40 unit Starlink kepada sekolah-sekolah yang selama ini kesulitan mengakses internet akibat kendala blank spot. Bantuan ini menjadi cahaya baru bagi sekolah-sekolah yang terisolasi dari konektivitas digital.
Kepala Disdikbud Kubar, Robert Bandarsyah, melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, Yusuf Sugiarwono, menjelaskan perangkat internet berbasis satelit ini mulai diserahkan ke sekolah-sekolah yang paling terdampak. Beberapa di antaranya adalah Kampung Intu Lingau, Lakan Bilem, Bentian Besar, Siluq Ngurai dan kawasan lainnya.
“Harapan kami, dengan adanya Starlink, sekolah-sekolah di pedalaman bisa lebih mudah mengakses internet, khususnya dalam mendukung kegiatan belajar mengajar daring,” kata Yusuf saat mendampingi Bupati Kutai Barat, FX Yapan, menyerahkan bantuan di Kampung Intu Lingau, Kecamatan Nyuatan, Kamis (17/10/2024).
Langkah inspiratif ini hadir di tengah tantangan besar yang dihadapi sekolah-sekolah di pedalaman, di mana akses internet yang merupakan kebutuhan dasar pendidikan modern, masih menjadi kemewahan. Dia mengatakan di daerah terpencil yang sulit dijangkau jaringan konvensional, sekolah-sekolah sering kali terputus dari teknologi dan informasi global.
“Seperti di Intu Lingau ini, kemarin untuk UNBK mereka harus ke Bigung. Jadi dengan internet Starlink ini, kita harapkan dapat semakin memudahkan sekolah di daerah blank spot,” tambah Yusuf.
Kehadiran Starlink kini menjadi jembatan yang menghubungkan dunia pendidikan pedalaman dengan perkembangan global. Guru dan siswa yang sebelumnya harus mencari sinyal di tempat-tempat terpencil seperti pegunungan, kini bisa mendapatkan akses informasi dan materi pembelajaran dengan lebih mudah dan cepat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Dinas Pendidikan untuk bantuan internet ini, karena di sini memang sulit jaringan. Sinyal HP saja hilang-muncul, kadang harus ke gunung untuk mencari sinyal,” ujarnya guru SMPN 2 Intu Lingau.
Bantuan Starlink ini telah membuka peluang besar bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil untuk berkembang lebih jauh. Dengan koneksi internet yang stabil, para siswa kini dapat mengeksplorasi lebih banyak sumber belajar, dari bahan pembelajaran hingga informasi terkini yang sebelumnya sulit dijangkau.
Ini juga menjadi kesempatan bagi guru untuk lebih inovatif dalam menyampaikan materi, memperluas cakrawala pendidikan di wilayah yang sebelumnya terisolasi.
Melalui terobosan ini, Disdikbud Kutai Barat menunjukkan komitmen nyata dalam mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan merata, bahkan hingga ke pelosok. Dengan adanya Starlink, cahaya pendidikan kini menjangkau lebih jauh, menembus batasan-batasan geografis dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda di pedalaman.
(Andrew/adv.diskominfo/kbr)
1 Komentar