1200 Fasilitas Umum di Kubar Berhasil Dibangun dari Dana Desa dan ADK

Lebih dari 1200 fasilitas umum (fasum) berhasil dibangun di 190 kampung pada 16 kecamatan di kabupaten Kutai Barat (Kubar) provinsi Kalimantan Timur. (Foto: IKN News/Andrew)

IKN News, Kutai Barat – Lebih dari 1200 fasilitas umum (fasum) berhasil dibangun di 190 kampung pada 16 kecamatan di kabupaten Kutai Barat (Kubar) provinsi Kalimantan Timur. Ribuan fasum ini dibangun dari Dana Desa dan Alokasi Dana Kampung (DD-ADK) yang dikucurkan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten Kutai Barat sejak 2015-2024.

Bupati Kubar FX.Yapan mengatakan, seluruh fasilitas yang dibangun adalah infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat. Baik infrastruktur jalan, jembatan, sarana pendidikan, kesehatan hingga badan usaha milik kampung untuk pembedayaan ekonomi warga.

“Makanya sejak saya jadi bupati, kita naikan ADK dari sebelumnya hanya 50 juta per kampung menjadi 500 juta sampai 2 miliar lebih per kampung. Itu yang dari APBD kabupaten, belum lagi dana desa, sehingga pembangunan di kampung-kampung itu bisa cepat,” ungkap Yapan, Jumat (8/11/2024).

Dengan adanya peningkatan anggaran tersebut, pertumbuhan infrastruktur dasar di 190 kampung kian pesat. Dalam 8 tahun terakhir terdapat 775 meter jalan desa serta 19 jembatan yang berhasil dibangun.

Kemudian ada 27 pasar desa dan 276 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dibiayai melalaui DD dan ADK. Selain itu, terdapat pula pembangunan 48 dermaga, 7 embung, 21 sistem irigasi, 103 sarana olahraga, 151 sarana air bersih, 68 MCK dan 26 Polindes. Ditambah 48 meter drainase, 278 PAUD, 103 Posyandu, 75 sumur, dan 29 penahan tanah.

1200 lebih fasum ini ikut berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa yang tersebar di 16 kecamatan se-Kubar. Bahkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat kampung (DPMK) Kubar, mencatat berdasarkan status Indeks Desa Membangun (IDM), kementerian Dalam Negeri, dari 190 desa di Kubar sudah tidak ada lagi desa dengan kategori sangat tertinggal.

Di mana sampai tahun 2024, hanya terdapat 4 desa yang masih berstatus Desa Tertinggal, yakni Kampung Lemper, Deraya, Gerunggung, dan Tanjung Soke di Kecamatan Bongan. Sementara itu, 86 desa lainnya telah dikategorikan sebagai Desa Maju. Sedangkan desa mandiri kini sudah berjumlah 59 kampung.

“Jumlah Desa Mandiri di Kutai Barat terus bertambah dari 47 desa pada tahun 2023 menjadi 59 desa pada tahun 2024. Selain itu, status Desa Sangat Tertinggal sudah tidak ada lagi,” ujar Kepala DPMK Kutai Barat, Erik Fictory.

Dengan infrastruktur dan fasilitas yang memadai, pemerintah tidak hanya meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas antar desa, tetapi juga mendukung penyediaan layanan dasar seperti air bersih, listrik, telekomunikasi, pendidikan, dan kesehatan.

(Adv-Diskominfo-Kubar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *